Memang tujuan awal kami melakukan perjalanan adalah untuk menyambangi P. Sempu yang menurut informasi hasil browsingan tempatnya ajiiiiib banget sampe2 dijuliki The Beach-nya
Untuk bisa menikmati keindahan alam di pulau tersebut kita harus ijin sama pengawas setempat, karena memang wilayah itu bukanlah tempat wisata. Biasanya, sang pengawas akan memberitahukan hal2 apa aja yang boleh dan ga boleh dilakukan di Pulau, dan sessi terakhir adalah salam tempel ke pengawas masing2 org kena charge Rp 5.000 *cling*.

Lagi minta ijin ke pengawas setempat
Sebenernya, keindahan alam yang tersembunyi di tengah P. Sempu adalah sebuah danau, namanya Danau Segara Anakan. Danau yang dikelilingi tebing-tebing curam yang membatasi Samudra Hindia, dan untuk sampai kesana kita perlu berjalan kaki.
Pagi hari setelah sarapan, kami bersiap-siap berangkat menggunakan kapal yang kami sewa dengan harga Rp 100 rb (PP). Rencananya setelah tiba disana, kami janji bertemu dengan seseorang yang akan mengantar kami ke tempat tujuan (Danau Segaro Anakan). Saat kami mengabarkan bahwa kami sudah siap berangkat, tiba-tiba orang tersebut memberi kabar bahwa jalan yg akan kami lalui rusak parah dan berlumpur karena diguyur hujan semalaman. (Waaah.. hawa petualangan seru mulai terasaaa…)
Mengingat perjuangan perjalanan kami dari
Ketika sampai di P. Sempu, kami harus menerima kenyataan bahwa kami harus menerjang masuk ke dalam pulau sendirian. Baru beberapa langkah memasuki pulau, serbuan lumpur yang sangat licin menghadang. Semakin ke dalam lumpur semakin tebal dan pekat hingga kami harus rela berjalan tanpa menggunakan alas kaki. Ditengah-tengah keyakinan untuk melanjutkan perjalanan yang mulai goyah, kami mendengar ada sekumpulan orang yang mendekat, ternyata mereka adalah para potter yang sudah di pesan untuk menjemput pegunjung disana. Dari sekian banyak orang tersebut, hanya ada seorang bapak yang tergerak hatinya dan merasa kasihan melihat kami berjalan tertatih-tatih di tengah pulau yang sepi tanpa ada yang menemani, akhirnya si bapak tersebut dengan sukarela dan niat tulus ikhlas membantu kami melewati tantangan yang luarr biasa berat tersebut.
Alhamdulillah! Kami sangat beruntung, bisa bertemu dengan Pak Safari. Selama perjalanan, beliau dengan sabar membantu kami yang terkadang terjebak dalam lumpur yang licin dan dalam. Berkali-kali kami pun terjatuh dan tertusuk duri yang ada di sekeliling batang pohon. Belum lagi kami harus melawati jalan yang menanjak dan menurun dengan tajam, sebuah jembatan kayu yang amat sangat licin, dan jalan setapak yang berlumpur dan di pagari oleh jurang terjal.. Huufff benar-benar petualangan yang sangat mengesankan..










Tapi....,semua kelelahan dan kesulitan yang kami hadapi terbayar oleh pemandangan spektakuler yang bisa kami saksikan dan rasakan.



by: -muts-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar