@Meeting Point
Berawal dari status seorang teman dalam facebook yang isinya
“Liburan masih 5 hari lagi, enaknya kemana ya?.”
Terfikirlah ide menulis comment dari status tersebut untuk pergi liburan ke kepulauan seribu. Mendapat sinyal positif dari sang penulis status tanpa babibu lagi langsung ku undang teman lainnya untuk bergabung dan ternyata gayung bersambut, kemudian berlajutlah komunikasi ke jenjang yang lebih serius melalui kolom massage pada situs facebook…Tanpa ada pengalaman sebelumnya dan hanya berbekal informasi hasil browsingan, kami enam orang wanita (Lis, Eja, Desi, Nurahmi, DJ, dan aku sendiri) dengan NEKAD memutuskan melakukan perjalanan ala backpacker ke pulau untung jawa, rambut, dan pramuka yang memang memiliki track record “murah meriah”. Dengan rute perjalanan Blok M-pintu air-kp melayu-tanjung pasir-untung jawa.
Hari Senin dibulan Juli 2009, kami berenam memutuskan janji berkumpul di terminal Blok M pukul 8 pagi. Sesuai dengan petunjuk rute yang akan kami lalui. Perjalanan dari Blok M sampai ke Tanjung pasir menghabiskan biaya sekitar Rp 15.000/org. Sekitar pukul 10.30 pagi akhirnya kita sampai di Tanjung pasir, area tempat penyebrangan kapal menuju pulau untung jawa. Senang rasanya bisa sampai ke tempat ini dengan selamat dan pastinya wajib diabadikan….
@Asing di Pulau Untung jawa
Pertama menginjakan kaki di pulau tersebut tertampang sebuah poster iklan gratis biaya masuk selama libur lebaran (waduh pas banget ya untuk kita para gretong lover), masuk kedalam setelah melewati dermaga, kami mendapati sebuah rumah yang dijadikan sebagai pusat informasi.., karena merasa butuh informasi, sebagai pendatang baru kami pun bertandang ke rumah tersebut. Setelah mendapat penjelasan tentang pulau tersebut kami pun mencari tempat untuk beristirahat dan makan siang..oya waktu kita kesana pulaunya udah sepi coz emang itu hari pertama warga perkantoran kembali pada aktivitas rutin mereka kecuali kami para guru hehehe….
Menurut informasi terdapat 2 pemandangan laut yang bisa kami kunjungi, namun letaknya bersebrangan. Arah ke kiri dermaga ada pantai karang dan arah kanannya ada pantai pasir putih.. Kami memutuskan berbelok ke arah kanan dengan harapan bisa melihat pemandangan yang spektakuler.., nyatanya yang kami dapati hanyalah pantai pasir yang penuh dengan sampah.. hiks. Sedih banget ngeliatnya.. gak jauh dari situ eh ternyata ada rumah makan. Karena band di perut sudah mulai bernyanyi kamipun mampir sambil melakukan interview dengan warga sekitar, kali aja dapet info penginapan yang murah gitu.
Setelah makan kami pun nongkrong di Masjid sambil menunggu waktu sholat dzuhur tiba. Setelah sholat kami melanjutkan perjalanan mencari penginapan.. Beberapa homestay kami kunjungi namun tak satu pun yang cocok. Akhirnya kami pun sampai pada sebuah rumah bertuliskan homestay mutiara, melihat letak rumah tersebut yang menghadap langsung ke arah pantai plus harganya yang terjangkau cuma 150 ribu semalam. Kami pun langsung memutuskan untuk beristirahat di rumah tersebut..
@JJS (Jalan-jalan sore)
Setelah bersembunyi dari teriknya sinar matahri di dalam homestay, kami memutuskan pergi berjalan-jalan mengelilingi sebagian pulau untung jawa seraya mencari perahu nelayan yang bersedia mengantarkan kami ke pulau sebrang.
“Rumput tetangga lebih hijau dari rumput sendiri”. Mungkin ini pepatah yang tepat untuk menggambarkan keinginan kami melihat pulau rambut yang berada tapat di sebelah tempat kami berada. Sekitar jam 3 sore kami berjalan mengelilingi pulau untung jawa sambil berusaha mencari seorang nelayan yang bersedia mengantarkan kami ke pulau rambut. Dan akhirnya seorang nelayan baik hati bernama “Pak Asnan” bersedia mengantarkan kami PP ke pulau rambut dengan biaya Rp 10.000/org.
by : -muts-
asslm, boleh minta info angkutan yg digunakan dr blok m sampai tj pasir apa saja dg rincian biayanya? boleh dikirim ke email fridaaprillia123@axis.blackberry.com
BalasHapussyuqron.